BAGI grup musik kenamaan Slank, Bali bukan hanya tempat yang
menarik untuk dikunjungi. Bagi seluruh personelnya, Bali malah sudah seperti
rumah kedua. Tiap kali ada kesempatan manggung di Bali, serasa seperti “pulang
ke rumah sendiri”. Kalau menyebut Bali,
kayaknya selalu ingin kembali lagi.
Begitulah pengakuan Kaka dan Bimbim, di sela-sela temu
wartawan serangkaian acara Road To Soundrenaline 2013 yang digelar di pantai
Mertasari, Sanur, Sabtu (15/6). Kata Bimbim, kalau konser ke Bali pasti
ramai-ramai dengan keluarga, sehingga terasa seperti piknik saja. Sering kali kalau
ada acara di Bali, Slank selalu datang lebih awal dan pulang paling terakhir.
Bukan tanpa alasan kalau semua personel Slank mengaku senang
dan betah kalau ada kesempatan tampil di Bali. Bimbim mengakui sebagian lagu
Slank diciptakan di Bali, di sela-sela kunjungan maupun acara konser. Tak heran kalau Bali juga menjadi sumber
inspirasi lagu anak-anak “gang Potlot” ini. Sebut misalnya lagu “Bali Bagus”, "Poppies Lane",
dan “Tepi Campuhan”.
Di bagian lain, Slank juga memuji kekompakan dan solidaritas
para slankers , sebutan untuk penggemar
grup ini. Slanker Bali termasuk
sangat welcome dan kerap mau membantu
kalau ada slanker dari luar pulau
yang datang menyaksikan Slank main di Bali. Akan halnya kekhawatiran penggemar fanatik
mereka akan rusuh saat Slank tampil, Kaka dan Bimbim tegas menampiknya.
Bimbim menceritakan pengalamannya manggung di salah satu
kota di pulau Jawa belum lama ini. Sebelum-sebelumnya, tiap kali tampil di kota
itu, nyaris selalu berakhir ricuh. Nah, saat tampil terakhir, kebetulan Slank
punya konsep tampil beda, membawakan lagu-lagu berirama pelan. Yang luar biasa,
kata Bimbim, penonton yang terkesan sulit diatur dan berpotensi rusuh itu,
malah duduk tertib dan tenang menikmati sekitar 15 lagu-lagu romantis dari
Slank seperti hits “Terlalu Manis” atau “Mawar Merah”.
“Jadi lagu yang kita bawakan berpengaruh juga. Saya teringat
apa yang pernah disampaikan Iwan Fals, kalau kita sudah ada di panggung, kita
adalah rajanya. Mau kita bikin suasana seperti apa sebetulnya bisa. Percaya
diri saja, jadi sebenarnya penonton bisa kita atur dan kita kendalikan,” cerita
Kaka.
Walau begitu diakuinya, tak jarang dalam beberapa kali
manggung, Slank sering “melenceng” dari repertoar yang sudah disusun. Ketika
misalnya terasa capek, atau melihat penonton sudah lelah, bisa saja tiba-tiba
lagunya diganti yang pelan. Sebaliknya kalau penonton masih enerjik dan stamina
masih bagus, “habisin saja,” kata Kaka sambil tertawa. *adn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar