Kamis, 20 Juni 2013

Ceky Band Berharap Lagu Bali "Ajeg Selantang Tuwuh"


DIBANDINGKAN dengan daerah lain di Bali -- terutama Denpasar, Singaraja, dan Tabanan – Karangasem sesungguhnya menyimpan cukup banyak bakat di bidang musik. Walau memang yang akhirnya muncul ke permukaan tidak terlalu banyak. Di antara sedikit itu, tersebut satu nama, Ceky Band.
Ceky Band
Bukan sekadar terbentuk untuk meramaikan pentas musik di daerah Karangasem dan sekitarnya, Ceky juga sudah membuktikan niat serius mereka bermusik dengan merilis satu album sendiri. 

Setahun lalu, “Dari Nol” sebagai debut mereka sudah diedarkan dalam bentuk CD audio. Judul yang cukup menggelitik ini tentu punya makna tersendiri bagi personel Ceky. “Dari Nol … mengandung makna bahwa album ini menceritakan permulaan atau perjuangan awal kami dalam bermusik, dengan harapan karya kami dapat diterima  secara luas di masyarakat,” ujar Ecko, vokalis grup ini.

Walaupun sudah hampir setahun sejak rilis album pertama, hingga saat ini Ceky bekum berencana melanjutkan ke album kedua. “Kami coba fokus ke promo album pertama dulu. Video klip pertama kami Solidaritas Matimpal juga belum tayang di TV lokal. Baru masuk di BMCTV saja,” jelas Ecko.

Pemunculan Ceky diawali dari berkumpulnya empat remaja penghobi musik yang kebetulan sama-sama satu SMA. Maka 2007, Ecko (vokal, rhytm guitar), Ady (lead guitar), Bentoel (bass), dan Prims (drum) memutuskan membentuk band dengan nama Ceky. Sebelum sempat merilis album, Bentoel memilih keluar dari grup dan kini posisinya digantikan Kody.

Menyatakan diri sebagai pengurung rock alternative, sejak awal terbentuk Ceky memutuskan untuk selalu membawakan lagu ciptaan sendiri di berbagai acara. Entah itu dalam lomba-lomba atau kesempatan mengisi acara di Amlapura dan sekitarnya.  “Awalnya kami memang memulai band dengan genre punk-rock creative. Jika kemudian kami berevolusi ke jalur rock alternative, karena kami mencoba realistis. Ke depan tentu saja kami akan terus berproses dan mungkin saja akan berevolusi kembali,” tambah Ecko.

Dikatakan pula, satu hal yang menjadi impian Ceky ke depan adalah menghasilkan karya yang lebih berkualitas. Alasannya mudah saja, agar band Bali tak dipandang sebelah mata, baik di Bali secara nasional. “Semoga musik Bali bisa tetap ajeg selantang tuwuh (lestari sepanjang hayat), karena kita yang muda-muda inilah yang harus berkarya untuk tetap menjaga lestarinya bahasa Bali melalui jalur musik,” harap Ecko. *adn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar