PERSATUAN
artis musisi,
pencipta lagu, dan insan seni musik (Pramusti) Bali siap menampilkan garapan
musik drama di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB), 29 Juni mendatang. Minggu (23/6) kemarin, pengisi
acara mulai mematangkan konsep penampilan dengan latihan bersama di Studio
Pregina, Sanur.
“Dalam
beberapa hari ke depan, sisa waktu yang ada akan kami manfaatkan secara
maksimal untuk mensinkronkan pemunculan masing-masing pemain dengan lagu,
musik, serta lawakan,” jelas Ketua Pramusti Bali, IGN Murtana.
Selain
menampilkan sejumlah penyanyi lagu pop Bali dengan potongan hit masing-masing, musik drama juga
tambah meriah dan menarik dengan porsi yang cukup besar untuk lawakan. Berbeda
dengan pementasan pada PKB tahun lalu yang mengambil format drama musikal
dengan satu cerita untuk “San Pek Eng Tay”, kali ini mengangkat mozaik
kehidupan sehari-hari yang dibagi ke dalam empat babak atau empat segmen.
Semuanya dirangkai dalam satu tema, “mulat sarira”. Tema ini bukan sekadar memunculkan
konsep, namun lebih sebagai sebuah ajakan bagi seluruh umat manusia, terlepas
dari perbedaan latar belakang agama, status sosial, ras, ideologi politik dan
ekonomi untuk “kembali ke akarnya dan menemukan diri”. Mencari jati diri, dan
mengenal diri sendiri merupakan pengembangan konsep mulat sarira.
Deretan
penyanyi pop Bali yang ambil bagian dalam pementasan nanti seperti Agung
Wirasutha, AA Raka Sidan, Trio Januadi, Duo Liku, Nanoe Biroe, Dwi Negari,
Margi, Trisna, Gus Rajesh, Ray Peni, Ocha, Eka Badeng, Vitiek Band, Dewi
Pradewi, Ari Sintha, Dek Arya, Ayu Wiryastuti, Anggi, Dian, Duo Thiwi, De Ama,
Bayu Krisna, Putu Lina, Adi Wisnu, penyanyi anak-anak Gek Vivin dan Gek Ninin,
Chesya Wandira, Dinda Wirasutha, dan Gek Riris. Sedangkan untuk materi lawak
akan tampil sanggar Gita Ulangun, Rare Kual, Sengap dan Senger, Pekak Botak.
*adn
Pendukung drama musikal "Mulat Sarira" Pramusti Bali, latihan bersama Minggu (23/6) lalu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar