Rabu, 31 Juli 2013

* Dari Festival Band “Denpasar Book Fair 2013”

Tak Hanya Jago, Banyak Band yang Sudah “Jadi”

APA yang terlintas dalam pikiran orang awam begitu mendengar festival atau kompetisi band? Sebagian beranggapan kalau kompetisi seperti ini lebih banyak dipakai sebagai ajang untuk melatih mental dan melatih kemampuan. Dengan kata lain, biasanya yang ikut kebanyakan adalah band-band yang baru terbentuk yang mungkin juga “baru belajar” main musik. Namun anggapan itu sama sekali tak tampak di festival band serangkaian Denpasar Book Fair 2013 yang baru saja berlalu.

Dari 10 grup yang terpilih untuk tampil pada tahap final Minggu (28/7), bolehlah dikatakan semuanya band jagoan yang potensial. Tak hanya jago, banyak juga band yang dari penilaian juri sebenarnya sudah “jadi”.

Seperti komentar Jun “Bintang” sebagai salah satu juri, “Malam ini saya seperti tidak menyaksikan band yang lomba, tapi seperti menonton band guest star”.

Penilaian senada juga kerap muncul saat dewan juri memberi komentar singkat usai penampilan tiap peserta. Dalam penilaian Robi “Navicula”, juri lainnya, secara musikalitas rata-rata sudah tak perlu diragukan lagi. Sementara beberapa band tinggal dipulas lagi sedikit dalam penampilan dan gaya panggung, maka sudah punya “nilai jual” yang sangat bagus. 

Saat tampil di tahap final, peserta yang oleh panitia “diimbau” mengenakan kostum dari kain endek  tak hanya membawakan lagu wajib dan pilihan dari grup band dalam dan luar negeri -- yang sebagian di antaranya sudah diaransemen ulang – namun juga membawakan lagu ciptaan sendiri. Maka beragam warna musik pun muncul malam itu, mulai dari nuansa pop, blues, rock, hip hop hingga metal.

Walau dari penilaian juri seluruh peserta begitu “mepet” dari perolehan poin, namun hanya tiga grup band yang malam itu mendapat predikat terbaik. The Hidden dengan ciri khas vokalis berambut kribo – yang malam itu membawakan lagu “Berakit-rakit” (Jamrud) dan “Boulevard of Broken Dream” – ditetapkan sebagai juara III. Sedangkan The Crow yang membawakan lagu “Alibi” (Andra & The Backbone) dan “Perdamaian” (GIGI) sebagai juara II. Posisi teratas, juara I diraih Esskind yang memainkan lagu “Ignorance” (Paramore) dan “Terbang” (Kotak).

Melihat kualitas peserta dan antusias untuk ambil bagian dalam ajang tahunan tersebut, terbetik kabar kalau pihak Disperindag Kota Denpasar selaku penggagas acara punya pemikiran untuk meningkatkan daya tarik  lomba tahun depan dengan iming-iming Piala Walikota Denpasar untuk diperebutkan seluruh peserta. *adn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar