Dari Keroncong ke Lagu Pop Bali
Alit Adiari |
MENYEBUT biduanita pop Bali lawas yang pernah angkat nama hingga masih dikenang hingga
kini, rasanya tidak bisa tidak menyebut nama Alit Adiari. Saat rekaman lagu pop
Bali mulai menapaki masa keemasan di pertengahan 80-an, nama Alit Adiari cukup
berkibar, salah satunya lantaran sukses dengan duet bersama Yong Sagita.
Beberapa lagu pasangan ini yang mencapai hit seperti “Raka Rai” dan “Lanang
Wadon”.
Sebelum menuai
sukses bersama Yong Sagita, Alit Adiari sendiri sudah sempat duet dengan Yan
Bero, salah satunya untuk lagu “Cinglak Cingluk”. Yan Bero pula yang “menyeret”
Alit Adiari ke kancah rekaman lagu pop Bali, saat masih banyak yang merasa
belum akrab dengan tembang berbahasa daerah ini.
Karena saat itu benar-benar
punya niat untuk lebih memperkenalkan lagu Bali, Alit pun mencoba sebisa
mungkin untuk menyanyi dengan baik. Padahal kalau dipikir waktu itu belum ada
bayangan atau contoh untuk menyanyi lagu pop Bali itu seperti apa. “Beda kalau
misalnya membawakan lagu pop, keroncong, rock, karena sudah ada lagu berbahasa
Indonesia atau berbahasa Inggris seperti itu, kan sudah ada bayangan,”
ceritanya.
Untungnya karena
lagu yang dibawakan bernada guyon atau bercanda, Alit pun merasa lebih santai
untuk membawakannya dan lebih mudah untuk didengar. Setelah mendukung album Yan
Bero, produser Maharani Record, Ricky Sadha, selalu memberi kesempatan kepada
Alit kalau misalnya ada rekaman untuk jingle radio. Begitu pun kemudian saat
Yong Sagita masuk rekaman di sana, dan perlu teman duet, Alit Adiari diajak
serta. Muncullah lagu “Raka dan Rai” yang menjadi hits di akhir 80-an.
Siapa sangka duet
dengan Yong Sagita makin mempopulerkan nama Alit Adiari. “Mungkin karena Yong
Sagita orangnya kocak, suka bercanda, terus lagunya juga rada-rada kocak, jadi
chemistry-nya lebih dapat,” ujar Alit
Adiari sembari menambahkan, juga sempat rekaman album solo berjudul “Palas”.
Belakangan ia pun sempat duet dengan penyanyi Gus Pur, seperti di lagu “Cara
Perangko”.
Dengan siapakah Alit merasa paling pas nyanyi duet? “Dengan siapa
saja diajak menyanyi duet, saya oke-oke saja, tergantung jenis lagunya.
Biasanya kalau sudah kenal, dari ngobrol, kemudian kita jadi tahu karakter
orangnya seperti apa, jadi mudah menemukan celahnya untuk duet,” paparnya.
Dulu, aktivitas
menyanyi lagu Bali dulu dilakoni Alit Adiari di tengah beragam aktivitasnya
yang lain, mulai dari teater, main band di kampus, juga menyanyi lagu pop dan
keroncong. Malah sebelum rekaman lagu pop Bali, Alit Adiari yang sudah mulai menyanyi
sejak anak-anak, pernah menjadi juara lomba Bintang Radio dan Televisi untuk
kategori keroncong. Ini pula yang kemudian sempat mengantarkannya untuk rekaman
lagu keroncong secara nasional di bawah bendera Musica Studio. Ketika ditanya
kenapa tidak berlanjut untuk rekaman nasional, ia menyebutkan kendala karena
masih kuliah juga pesan orangtua agar fokus ke studi dulu, membuatnya dengan
berat melupakan peluang untuk menapaki karier di Ibukota.
Meskipun kemudian
tenar sebagai penyanyi pop Bali, Alit Adiari sendiri mengaku tak pernah merasa
diri sebagai artis atau selebritis. Apalagi sedari awal rekaman ia hanya ingin
mengisi waktu dengan menjalankan hobi. Jadi tak pernah kepikiran akan menjadi
ngetop atau memanfaatkan kesempatan untuk mengumpulkan duit sebanyak-banyaknya.
Karena itu pula ia tak pernah berhitung berapa honor yang diterima dari
menyanyi. Baginya, masyarakat bisa menerima lagunya, lalu ada yang mengenal dan
menyapanya, itu sudah menyenangkan.
“Kalau saya
senang, saya akan menyanyi. Kalau nggak senang, ya saya nggak menyanyi. Jadi
bisa dibilang saya orangnya moody, kalau mood nggak bagus saya nggak mau
melakukannya,” kata Alit ibu kelahiran 27 April ini. Belakangan, Alit Adiari memang tidak lagi
merekam lagu baru. Walau demikian ia masih bersentuhan dengan dunia musik dan
tarik suara, antara lain sering diminta menjadi juri untuk lomba-lomba.*adn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar