Nanoe Biroe Konser Khusus untuk Album DVD #7

Nanoe Biroe usai pemaparan rencana konser untuk pembuatan album live concert #7 Interbalinesia

SELALU ada yang beda. Kiranya itulah yang hendak dilakukan Nanoe Biroe, yang secara konsisten menghasilkan karya baru tiap tahun. Untuk album #7, ia tidak merilis rekaman dalam bentuk kaset atau CD. Penyanyi berambut gimbal ini memilih format DVD untuk karya rerbarunya. Lain dari itu, ia akan memainkan lagu secara live, dan lagunya pun diambil dari album pertama sampai album ke-6.

Untuk itulah, Nanoe akan menggelar konser khusus bertajuk Interbalinesia di Akasaka Music Club, Denpasar, Minggu (14/7) mendatang, “Selama ini kan album Nanoe Biroe rekaman di studio. Sekarang peralatan studio kami boyong ke tempat pentas,” jelas Nanoe Biroe kepada wartawan di Denpasar, Selasa (9/7).

Bukan sekadar live concert, Nanoe berencana mengajak penonton khususnya para baduda – sebutan untuk penggemar Nanoe terlibat aktif sepanjang konser. Selain turut menyanyi, ekspresi dan tingkah penonton juga akan direkam untuk memberi nilai tersendiri bagi album DVD tersebut. “Kalau diingat-ingat Nanoe bisa seperti sekarang karena dukungan dari baduda. Untuk itu sebagai bentuk apresiasi, kami mengajak para baduda terlibat langsung dalam video live concert nanti. Jadi mereka bisa ikut menyanyi,” tambah Nanoe.

Alasan mendasar mengapa memilih album live concert, Nanoe menyampaikan masih banyak mereka yang di luar daerah berkeinginan menyaksikan konser Nanoe Biroe secara langsung namun belum kesampaian. Sementara untuk membikin konser di luar daerah biayanya jelas tidak sedikit. Untuk mengisi keinginan tersebut, Nanoe berharap setidaknya DVD rekaman live concert ini bisa menjadi alternatif paling mudah.

Diakuinya, cukup sulit juga untuk menyeleksi 101 lagu dari enam album sebelumnya, untuk diciutkan menjadi 12-15 lagu saja yang akan ditampilkan di DVD. Namun ia pun tak mau gegabah misalnya dengan menjadikan rekaman nanti dua atau tiga keping DVD agar bisa memuat lebih banyak lagu untuk memuaskan penggemar. Baginya, jumlah lagu yang dianggap “kurang” oleh penggemar justru akan membuat mereka menanti-nanti selanjutnya apalagi yang akan dibuat. Bisa jadi misalnya rekaman live concert berikutnya dalam format akustik dan tidak indoor.

Nanoe juga lebih suka menyebut lagu-lagu yang akan dipilih untuk dinyanyikan saat konser nanti bukan hits, tetapi the best, sebagai lagu yang dianggap punya kesan tersendiri dengan baduda. Ia pun menyebut lagu “Bintang yang Terpilih” dari album ke-3 “M3tamorforia” sebagai salah satu lagu yang selama ini nyaris tak pernah dibawakan dalam konser Nanoe Biroe, namun memiliki makna tersendiri dan banyak dihafal. Karena nantinya akan mengajak penggemar menyanyi bersama, mau tidak mau sebelum konser Nanoe “membocorkan” song list kepada calon penonton yang sudah memegang tiket.

Meskipun tidak mematok tanggal untuk rilis, karena mempertimbangkan berbagai kemungkinan muncul ide-ide baru dalam prosesnya, Nanoe memastikan album #7 Interbalinesia beredar paling lambat November tahun ini juga. Walau memakai nama Interbalinesia, ia pun tidak terlalu ribet memikirkan komposisi lagu yang berbahasa Bali, Indonesia dan berbahasa Inggris yang akan dinyanyikan. “Taruhlah lagu Tresna Cinta I love You sudah mewakili itu,” katanya.

Nanoe Biroe alias Made Murdita mengawali karier bermusiknya bersama grup band indie Biroe, yang sempat mewakili Bali di ajang Festival Rock Indonesia XI tahun 2001. Sempat vakum, akhirnya di pengujung tahun 2005, Nanoe memutuskan untuk melepaskan album lagu pop Bali yang diberi judul “Suba Kadung Matulis”. Album ini benar-benar booming memasuki awal 2006, dengan sederetan hits seperti “Suba Kadung Matulis”, “Berita Buruk”, “Gumi Tanpa Matan Ai” dan “Manusa Panak Manusa”. Berturut-turut kemudian ia merilis album “Matunangan Ajak Dewa” (2006), album VCD “Transisi Mimpi” (2008), album ke-3 “M3tamorforia” (2009), album ke-4 “Positif” (2010), album ke-5 “Matur Suksma” (2011) dan album ke-6 “Timpal Sujati” (2012). *adn