Minggu, 13 November 2011

Ketika Band “Grunge” Patungan Bikin Album Rekaman


15 grup band Bali beraliran grunge, bergabung membuat album rekaman. Jadilah “Bali Total Grunge” volume I, yang diluncurkan Sabtu (12/11) lalu di Denpasar. Selain menunjukkan eksistensi band masing-masing, album ini juga diharapkan menjadi tonggak bangkitnya kembali scene grunge di Bali. Menariknya, album kompilasi tersebut mereka kerjakan dengan dana patungan .....

KETIKA musik grunge sempat populer di tahun 90-an, Bali tak lepas dari imbasnya. Sejumlah grup band indie memilih jalur ini sebagai bentuk penyaluran kreativitas. Dan bisa ditebak, Nirvana menjadi salah satu ikon panutan. Namun seiring perjalanan waktu dan perkembangan,  trend grunge meredup dan grup yang dulunya memainkan musik ini tak sedikit yang bubar jalan atau beralih aliran. Sampai pada satu pertanyaan, apakah scene grunge masih ada di Indonesia khususnya Bali?
Pertanyaan ini mengusik salah satu musisi indie Bali, Ian Wisanggeni – yang sempat bergabung dengan grup Obligasi juga band berbahasa Bali, Dokar. Sampai pada satu kesimpulan, scene grunge di Indonesia khususnya di Bali ternyata masih ada dan mulai merangkat bangkit. “Saya pikir, kenapa kok di Bali tidak ada yang mau merangkul band-band grunge yang tersisa. Lalu pertengahan 2010, saya bersama Tewe (eks gitaris Obligasi) berencana merangkul band-band grunge se-Bali untuk tergabung dalam suatu komunitas dengan segala aktivitas positifnya,” jelas Ian.
Navicula dan Efek Batik
Turut dukung album Bali Total Grunge Compilation I
Situs jejaring sosial Facebook menjadi wadah untuk mengumpulkan grup band grunge yang masih ada di Bali. Hingga akhir 2010 tercatat tujuh band, Efek Batik, In Utero, Midbang, Otakering, Electric, dan dua band dari Tabanan, Spankmonera dan Naughtoria. Ketujuh grup ini kemudian mencetuskan satu komunitas yang diberi nama Bali Total Grunge Community. Terbentuknya komunitas ini juga mendapat sambutan baik dari rekan musisi lain, salah satunya Robi (vokalis Navicula, band indie Bali yang juga kental dengan warna grunge) yang kemudian bersedia menjadi penasehat. Setelah menggelar pertunjukan bersama Mei silam dengan bintang tamu Cupumanik (Bandung) dan Alien Sick (Jakarta), muncul ide untuk membuat rekaman bersama.
Hampir enam bulan dihabiskan untuk menggodok konsep dan proses rekaman, akhirnya 15 grup band ambil bagian di album kompilasi “Bali Total Grunge Vol. I”. Mereka yang ambil bagian mulai dari Navicula, Nymphea, Efek Batik, In Utero, Midbang, Otakering, Electric, Spankmonera, Naughtoria, Negative, Moist Vagina, Nameless Noise, Nocturnal, Valium, dan Balian. “Mohon dukungan dan doanya, semoga album ini bisa diterima penikmat musik dan aktivitas Bali Total Grunge Community dapat terus berlanjut,” harap Ian. (adn)

1 komentar: