Verina, saat promosi "Kenangan Cinta" di Denpasar, pekan lalu |
INDUSTRI musik Indonesia memang penuh kejutan. Persaingan yang ketat, trend yang cepat berubah, hingga menjamurnya karya yang lebih mengutamakan sisi komersil semata. Tak heran kalau banyak yang pesimis, industri musik Tanah Air saat ini akan menghasilkan lagi talenta baru yang memang layak diapresiasi. Namun anggapan itu terbantahkan dengan munculnya penyanyi belia pendatang baru, Verina, yang memproklamirkan namanya singkat saja, Ve.
Ve baru saja merampungkan 10 lagu rekaman yang dikemas dalam satu album bertajuk “Kenangan Cinta”. Satu catatan tersendiri, sembilan lagu di antaranya merupakan buah karya Ve sendiri, yang baru berusia 17 tahun. Adalah musisi sekaligus pemandu bakat Tamam Hoesein yang berperan memulas Ve dari awal penggarapan lagu hingga proses rekaman. Menariknya, untuk memperkenalkan lagu-lagunya, Ve tidak serta merta melakukan promosi besar-besaran secara nasional dengan memanfaatkan media yang ada terutama televisi dan radio.
Didampingi pengamat musik Bens Leo sebagai komentator, Ve justru “bergerilya” ke daerah-daerah dulu, bertatap muka dan berbincang dengan media massa serta para music director radio-radio setempat. Diawali dari Malang, Surabaya, minggu lalu Ve menuju Denpasar, Bali. “Ini satu strategi yang beda untuk Ve. Ketika banyak penyanyi yang mengawali promosi dari Ibukota secara nasional, kami memilih untuk mendekatkan diri dengan rekan-rekan dari radio dan media massa di daerah. Terlebih lagi sekarang ada begitu banyak televisi lokal di masing-masing daerah, kami rasa ini sangat potensial untuk mendukung promosi secara langsung,” jelas Bens Leo sembari menambahkan, setelah membidik sasaran di daerah, barulah gongnya digemakan dari Jakarta.
Ve bukanlah bakat instan yang dipermak dalam waktu sekejap. Dara yang punya nama lengkap Veronica Verina Setyabudhi ini sudah mengawali kiprah di dunia tarik suara sejak kecil. Bahkan melalui berbagai ajang kompetisi vokal di Jakarta, Jawa Timur dan Bali, ia sudah mengumpulkan 33 gelar juara I dan 19 gelar juara II. Menjadi penyanyi rekaman dan bisa dikenal secara nasional menjadi impian Ve berikutnya. “Mohon dukungannya ya, semoga lagu-lagu Ve bisa diterima dan disukai masyarakat secara luas,” ujar Ve sambil tersenyum ceria, khas remaja.
Meskipun sebagian besar lagunya bertemakan remaja dan percintaan seperti “Selalu Ada Untukku”, “Home Alone”, “I Miss You”, “Hidup”, “Kenangan Cinta”, “Pesta”, Kupilih Jalan Hidupku”, “Tersipu”, Ve juga membuat lagu dengan tema edukatif seperti “Semangat Belajar”, “Mama dan Papa”, termasuk satu lagu bertemakan cinta Tanah Air, “Indahnya Indonesiaku”.
Dari kaca mata Bens Leo, penyanyi kelahiran 29 Juli 1994 ini punya talenta luar biasa. Ia tak hanya bisa menyanyi dan pandai menciptakan sendiri lagu yang dibawakan, namun juga memiliki warna vokal khas yang mengarah pada timbre mezzo sopran, sebagaimana yang dimiliki penyanyi senior seperti Berlian Hutauruk, yang menyanyi dengan range vokal lebar dan teknik menyanyi yang tinggi.
Ve baru saja merampungkan 10 lagu rekaman yang dikemas dalam satu album bertajuk “Kenangan Cinta”. Satu catatan tersendiri, sembilan lagu di antaranya merupakan buah karya Ve sendiri, yang baru berusia 17 tahun. Adalah musisi sekaligus pemandu bakat Tamam Hoesein yang berperan memulas Ve dari awal penggarapan lagu hingga proses rekaman. Menariknya, untuk memperkenalkan lagu-lagunya, Ve tidak serta merta melakukan promosi besar-besaran secara nasional dengan memanfaatkan media yang ada terutama televisi dan radio.
Didampingi pengamat musik Bens Leo sebagai komentator, Ve justru “bergerilya” ke daerah-daerah dulu, bertatap muka dan berbincang dengan media massa serta para music director radio-radio setempat. Diawali dari Malang, Surabaya, minggu lalu Ve menuju Denpasar, Bali. “Ini satu strategi yang beda untuk Ve. Ketika banyak penyanyi yang mengawali promosi dari Ibukota secara nasional, kami memilih untuk mendekatkan diri dengan rekan-rekan dari radio dan media massa di daerah. Terlebih lagi sekarang ada begitu banyak televisi lokal di masing-masing daerah, kami rasa ini sangat potensial untuk mendukung promosi secara langsung,” jelas Bens Leo sembari menambahkan, setelah membidik sasaran di daerah, barulah gongnya digemakan dari Jakarta.
Ve bukanlah bakat instan yang dipermak dalam waktu sekejap. Dara yang punya nama lengkap Veronica Verina Setyabudhi ini sudah mengawali kiprah di dunia tarik suara sejak kecil. Bahkan melalui berbagai ajang kompetisi vokal di Jakarta, Jawa Timur dan Bali, ia sudah mengumpulkan 33 gelar juara I dan 19 gelar juara II. Menjadi penyanyi rekaman dan bisa dikenal secara nasional menjadi impian Ve berikutnya. “Mohon dukungannya ya, semoga lagu-lagu Ve bisa diterima dan disukai masyarakat secara luas,” ujar Ve sambil tersenyum ceria, khas remaja.
Meskipun sebagian besar lagunya bertemakan remaja dan percintaan seperti “Selalu Ada Untukku”, “Home Alone”, “I Miss You”, “Hidup”, “Kenangan Cinta”, “Pesta”, Kupilih Jalan Hidupku”, “Tersipu”, Ve juga membuat lagu dengan tema edukatif seperti “Semangat Belajar”, “Mama dan Papa”, termasuk satu lagu bertemakan cinta Tanah Air, “Indahnya Indonesiaku”.
Dari kaca mata Bens Leo, penyanyi kelahiran 29 Juli 1994 ini punya talenta luar biasa. Ia tak hanya bisa menyanyi dan pandai menciptakan sendiri lagu yang dibawakan, namun juga memiliki warna vokal khas yang mengarah pada timbre mezzo sopran, sebagaimana yang dimiliki penyanyi senior seperti Berlian Hutauruk, yang menyanyi dengan range vokal lebar dan teknik menyanyi yang tinggi.
“Ve harus siap menghadapi persaingan yang ketat di industri showbiz, dan ia layak kita dorong untuk bisa berkarya lebih optimal. Satu saat nanti bukan tak mungkin ada Melly Goeslaw, Titek Puspa, Kikan yang baru, yakni perempuan yang punya bakat ganda sebagai penyanyi dan pencipta lagu, dan dia adalah Verina,” komentar Bens Leo. (adn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar