Tak Hanya
Jago, Banyak Band yang Sudah “Jadi”
APA yang
terlintas dalam pikiran orang awam begitu mendengar festival atau kompetisi
band? Sebagian beranggapan kalau kompetisi seperti ini lebih banyak dipakai sebagai
ajang untuk melatih mental dan melatih kemampuan. Dengan kata lain, biasanya
yang ikut kebanyakan adalah band-band yang baru terbentuk yang mungkin juga “baru
belajar” main musik. Namun anggapan itu sama sekali tak tampak di festival band
serangkaian Denpasar Book Fair 2013 yang baru saja berlalu.
Dari 10 grup
yang terpilih untuk tampil pada tahap final Minggu (28/7), bolehlah dikatakan
semuanya band jagoan yang potensial. Tak hanya jago, banyak juga band yang dari
penilaian juri sebenarnya sudah “jadi”.
Seperti komentar Jun “Bintang” sebagai
salah satu juri, “Malam ini saya seperti tidak menyaksikan band yang lomba,
tapi seperti menonton band guest star”.
Penilaian
senada juga kerap muncul saat dewan juri memberi komentar singkat usai
penampilan tiap peserta. Dalam penilaian Robi “Navicula”, juri lainnya, secara
musikalitas rata-rata sudah tak perlu diragukan lagi. Sementara beberapa band
tinggal dipulas lagi sedikit dalam penampilan dan gaya panggung, maka
sudah punya “nilai jual” yang sangat bagus.
Saat tampil
di tahap final, peserta yang oleh panitia “diimbau” mengenakan kostum dari kain
endek tak hanya membawakan lagu wajib dan pilihan
dari grup band dalam dan luar negeri -- yang sebagian di antaranya sudah diaransemen
ulang – namun juga membawakan lagu ciptaan sendiri. Maka beragam warna musik
pun muncul malam itu, mulai dari nuansa pop, blues, rock, hip hop hingga metal.
Walau dari
penilaian juri seluruh peserta begitu “mepet” dari perolehan poin, namun hanya
tiga grup band yang malam itu mendapat predikat terbaik. The Hidden dengan ciri
khas vokalis berambut kribo – yang malam itu membawakan lagu “Berakit-rakit”
(Jamrud) dan “Boulevard of Broken Dream” – ditetapkan sebagai juara III.
Sedangkan The Crow yang membawakan lagu “Alibi” (Andra & The Backbone) dan “Perdamaian”
(GIGI) sebagai juara II. Posisi teratas, juara I diraih Esskind yang memainkan
lagu “Ignorance” (Paramore) dan “Terbang” (Kotak).
Melihat
kualitas peserta dan antusias untuk ambil bagian dalam ajang tahunan tersebut,
terbetik kabar kalau pihak Disperindag Kota Denpasar selaku penggagas acara
punya pemikiran untuk meningkatkan daya tarik
lomba tahun depan dengan iming-iming Piala Walikota Denpasar untuk
diperebutkan seluruh peserta. *adn