|
Foto : Adnyana
LUNCURKAN ALBUM BARU. 4WD dari kiri ke kanan: Raff, Agus, Edik, dan Adi |
GENAP dua tahun sejak rilis album “What’s Up Bro”, band lagu berbahasa Bali 4WD meluncurkan album baru. Setipe dengan dua sebelumnya, judul album masih menggunakan istilah berbahasa Inggris yang popular secara umum, “Don’t Worry Be Happy”. Sekalipun memakai judul berbahasa asing, lirik lagunya tetap menggunakan bahasa Bali. Hanya pada beberapa bagian muncul pengucapan “don’t worry be happy”.
Terhadap lirik yang mencampur bahasa Bali dengan istilah asing, Raff selaku vokalis sekaligus pencipta lagu tegas menolak kalau ini dituding tidak menjaga budaya Bali, atau malah menghilangkan budaya Bali. “Sama sekali tidak bertujuan merusak budaya Bali, karena kami juga tidak ingin budaya Bali rusak. Kalaupun ada lirik lagu mencampurkan bahasa Bali dengan bahasa asing, kami hanya ingin berkreasi apa adanya,” jelas Raff saat launching “Don’t Worry Be Happy” di Renon, Selasa (4/9) kemarin.
Walaupun di album terbarunya 4WD mengunggulkan dua lagu dengan tempo medium bahkan cenderung slow, “Tresna Sujati” dan “Don’t Worry Be Happy”, menurut Raff secara keseluruhan tidak ada yang berubah dari grup yang sejak awal terbentuk memainkan musik berbasis irama punk ini. Bersama personel lainnya, Agus (bass), Adi (gitar), dan Edik (drum), Raff masih tetap mempertahankan karakter grup yang memainkan lagu dengan lirik cenderung “nakal” dan lugas dengan balutan music bertempo cepat.
“Di album ini komposisi lagunya 50-50, yang berirama cepat dan medium hingga slow. Hanya setelah berdiskusi dengan pihak produser, yang diangkat lebih dahulu adalah lagu yang temponya agak lambat. Dengan harapan karya kami bisa menjangkau pendengar yang lebih luas terutama dari penikmat music perempuan,” jelas Raff.
Untuk mendukung peredaran album yang selain dirilis dalam bentuk kaset juga akan diedarkan dalam format CD audio ini, pihak Jayagiri Production selaku produser sudah menyiapkan dua video klip untuk lagu “Tresna Sujati” dan “Don’t Worry Be Happy”. “Keduanya sudah selesai suting, tinggal disempurnakan saja. Setelah ini kami juga berencana menggarap video klip ketiga untuk lagu Belog Beli Magandong,” jelas IGN Murtana selaku produser.
4WD tercatat sebagai salah satu band pengusung lagu berbahasa Bali angkatan awal yang tetap bertahan sejak pertama kali merilis album “4WD” di tahun 2004. Sekalipun sempat ganti formasi, 4WD konsisten berkarya dan menghasilkan dua album berikutnya tetap secara swadaya, “Preman” (2005) dan “Penipu” (2006). Titik balik bagi band yang berbasis di Canggu, Kuta ini, setelah ditangani Jayagiri Pro sejak 2007 ditandai dengan rilis album ke-4 “No Money No Honey” dan “What’s Up Bro” tahun 2009. (*adn)